Thursday 20 November 2008

sks

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sumber Daya Manusia merupakan faktor terpenting dalam setiap kegiatan perusahaan, karena bagaimanapun canggihnya teknologi yang digunakan tanpa didukung oleh manusia sebagai pelaksana kegiatan operasionalnya tidak akan mampu menghasilkan output yang sesuai dengan tingkat efisiensi yang diharapkan. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sebenarnya sudah ada sejak dikenalnya organisasi sebagai wadah usaha bersama dalam mencapai suatu tujuan. Dengan berbagai macam individu yang ada dalam suatu organisasi perusahaan, dimana terdapat perbedaan dalam latar belakang seseorang seperti pendidikan, pengalaman, ekonomi, status, kebutuhan, harapan dan lain sebagainya menuntut pimpinan perusahaan untuk dapat mengelola dan memanfaatkannya sedemikian rupa sehingga tidak menghambat tujuan organisasi yang ingin dicapai. Dalam usaha mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia diperlukan adanya manajemen yang baik, karena manusia sebagai makhluk sosial mempunyai karakter yang sangat berbeda dengan alat produksi lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial juga mempunyai pemikiran dan keinginan yang berbeda-beda, sedangkan perusahaan mengharapkan pegawainya dapat bekerja dengan baik, memiliki produktivitas yang tinggi serta mampu membina hubungan dan bekerjasama dengan karyawan – karyawan yang lain untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan. Hal ini dapat tercapai apabila kerjasama tim yang solid tanpa adanya konflik diantara karyawan yang dapat menghambat kinerja mereka. Ada suatu pernyataan yang menjelaskan bahwa, konflik merupakan kondisi terjadinya ketidakcocokan antara nilai – nilai atau tujuan – tujuan yang ingin dicapai, baik ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain (Killman dan Thomas dalam Wijono, 1993). Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan mengahambat tercapainya tujuan – tujuan organisasi atau perusahaan dan bisa menimbulkan ketegangan emosi dan stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.

Biasanya setiap orang bekerja selain untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka juga mempertimbangkan perencanaan dan pengembangan karir yang ada di perusahaan tempat mereka bekerja. Setiap individu pasti ingin memiliki kedudukan yang lebih tinggi. Oleh karena itu adalah tugas perusahaan dalam melakukan perencanaan dan pengembangan karir bagi setiap karyawan. Anggapan dasar yang melandasi peran ini adalah bahwa majikan memiliki satu kewajiban untuk memanfaatkan kemampuan – kemampuan karyawan secara penuh dan memberikan semua karyawan satu kesempatan untuk bertumbuh dan merealisasikan potensi mereka secara penuh serta mengembangkan karir yang berhasil. Kegiatan – kegiatan seperti perencanaan personalia, penyaringan, dan pelatihan memainkan peran penting dalam proses pengembangan karir. Perencanaan personalia misalnya, dapat digunakan tidak hanya untuk meramalkan jabatan yang kosong, melainkan juga untuk mengidentifikasi calon – calon internal yang potensial dan pelatihan yang akan mereka perlukan untuk mengisi jabatan – jabatan ini. Sama halnya, suatu organisasi dapat menggunakan penilaian – penilaian karyawan berkalanya tidak hanya untuk keputusan gaji, melainkan juga untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan dari karyawan individual dan memastikan kebutuhan – kebutuhan ini tercapai. Semua kegiatan penstafan , dengan kata lain dapat digunakan untuk memuaskan kebutuhan baik organisasi maupun individu sedemikian rupa, sehingga organisasi mendapatkan kinerja yang diperbaiki dari angkatan kerja yang lebih bertanggung jawab serta karyawan mendapatkan suatu karir yang lebih kaya dan lebih manantang.

Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh manajemen adalah dengan promosi jabatan bagi mereka yang mampu memberikan prestasi kerja lebih di satu pihak dan memberikan tindakan disiplin sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan kewajibannya sesuai dengan tanggung jawabnya dilain pihak, menurut Henry Simamora yang dikutip oleh Ambar Teguh & Rosidah (2003:236) menyatakan bahwa tindakan disiplin yang dilaksanakan secara tidak benar adalah destruktif bagi karyawan dan organisasi. Oleh karena itu tindakan disiplin haruslah tidak diterapkan secara sembarang, melainkan memerlukan pertimbangan yang bijak. Oleh karena untuk mendapatkan promosi jabatan atau suatu jabatan yang lebih tinggi, setiap karyawan harus berkompetisi dengan karyawan yang lainnya. Mereka harus menunjukan kinerja yang lebih kepada perusahaan. Manajer harus selektif dalam membuat keputusasn promosi. Kompetisi haruslah bersih untuk evaluasi kinerja karyawan guna membuat suatu keputusan promosi. Disatu sisi, kompetisi yang ada adalah suatu konflik yang dicipakan perusahaan bagi setiap karyawan guna meningkatkan produktivitas dan untuk promosi jabatan. Mereka harus memperebutkan satu kursi jabatan tentunya jabtan yang lebih tinggi dari yang sebelumnya dengan rekan kerjanya. Johnson ( 2002 ), menyatakan bahwa kompetisi atau konflik yang terjadi dal;am sebuah kelompok dapat memicu komunikasi yang defensif, ditandai dengan ketidakmauan untuk berbagi informasi, memberikan informasi yang menyesatkan orang lain dan usasha mencari informasi yang tidak sehat. Konflik muncul karena agenda – agenda tersembunyidan orang orang jadi tidak kompak, marah dan sebagainya, sehungga menimbulkan ketidakpuasan dalam bekerja.

Sedangkan menurut Luthans (1981) konflik adalah kondisi yang ditimbulkan oleh
adanya kekuatan yang saling bertentangan. Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada
keinginan manusia. Istilah konflik sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah yaitu
perbedaan pendapat, persaingan dan permusuhan.
Perbedaan pendapat tidak selalu berarti perbedaan keinginan. Oleh karena konflik
bersumber pada keinginan, maka perbedaan pendapat tidak selalu berarti konflik.
Persaingan sangat erat hubungannya denga konflik karena dalam persaingan
beberapa pihak menginginkan hal yang sama tetapi hanya satu yang mungkin
mendapatkannya. Persaingan tidak sama dengan konflik namun mudah menjurus ke
aarah konflik, terutuma bila ada persaingan yang menggunakan cara-cara yang
bertentangan dengan aturan yang disepakati. Permusuhan bukanlah konflik karena
orang yang terlibat konflik bisa saja tidak memiliki rasa permusuhan. Sebaliknya
orang yang saling bermusuhan bisa saja tidak berada dalam keadaan konflik.

Konflik sendiri tidak selalu harus dihindari karena tidak selalu negatif akibatnya.
Berbagai konflik yang ringan dan dapat dikendalikan (dikenal dan ditanggulangi)
dapat berakibat positif bagi mereka yang terlibat maupun bagi organisasi. Bahkan dapat mengarahkan individu kearah yang lebih kreatif. Ada bukti yang mengatakan bahwa konflik dapat juga secara positif berhubungan dengan produktivitas. Misalnya, diperlihatkan bahwa, diantara kelompok yang mapan, kinerja cenderunglebih membaik bila ada konflik diantara anggota daripada bila ada kesependapatan yang agak akrab. Para penyelidik menagamati
bahwa bila kelompok – kelompok menganalisis keputusan yang telah oleh anggota individu dari kelompok tersebut, perbaikan rata – rata dikalangan kelompok konflik-tinggi adalah 73 persen lebih besdar daripada kelompok – kelompok berciri konflik-rendah.


Dalam membuat keputusan promosi dibutuhkan berbagai pertimbangan, apabila terdapat keputusan yang salah dalam melaksanakan promosi jabatan, maka akan menimbulkan efek samping yang tidak baik bagi pegawai dan perusahaan, yang semuanya akan mengakibatkan suatu hambatan dalam pencapaian suatu tujuan perusahaan, sehingga produktivitas tidak akan tercapai. Untuk tidak terjadinya efek negatif diatas pimpinan perusahaan hendaknya dalam melakukan penilaian terhadap pegawai yang akan dipromosikan dilakukan seobjektif mungkin berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Apabila kondisi tersebut dapat terjadi dalam implementasinya, kecenderungan adanya ketidakpuasan atas keputusan yang diambil oleh manajemen dari pihak-pihak yang berada di internal perusahaan akan dapat diminimalisir, kerena keputusan yang dibuat perusahaan dipandang sudah tepat. Dalam mempromosikan jabatan perlu adanya perencanaan kerja yang tepat seperti pendapat George Milkovich dan Paul C Nystrom yang dikutip oleh DR.A.A.Prabu Mangkunegara (2003:5) bahwa perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian, dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang sangat bermanfaat secara ekonomis. Dengan dilaksanakannya promosi jabatan dan perencanaan kerja yang secara tepat didalam perusahaan maka diharapkan harapan dan tujuan perusahaan akan tercapai.

B. Masalah yang diteliti

Apakah ada pengaruh yang signifikan dari promosi jabatan terhadap konflik interpersonal karyawan

C. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuyk mengetahui signifikansi pengaruh dari promosi jabtan terhadap konflik interpersonal karyawan

D. Manfaat penelitian

1. Secara Teoritis

Memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi ilmu Psikologi yang khususnya pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi mengenai pengaruh promosi jabatan terhadap konflik interpersonal karyawan.

2. Secara praktis

Memberikan informasi tenteng pengaruh promosi jabtan terhadap konflik interpersonal karyawan

3. Bagi Mahasiswa

Agar mahasiswa mengetahui pengaruh promosi jabatan terhadapa konflik interpersonal.

4. Bagi Perusahaan

Memberikan masukan dan informasin tentang pengaruh promosi jabatan terhadap konflik interpersonal.

BAB II

BAB III

Tuesday 18 November 2008

karir2

Berikut ini adalah versi HTML dari berkas http://www.geocities.com/reni_rosari/msdm/SESI7-MANAJEMENKARIR.pdf.
G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web.
Page 1
1
Reni Rosari
FE UGM
6-1
Reni Rosari
FE UGM
MANAJEMEN KARIR DAN
PERLAKUAN YANG ADIL
6-2
Reni Rosari
FE UGM
Konsep dan Logika Karir
KARIR
tahap-tahap perkembangan pengalaman kerja
seseorang selama masa kerjanya
atau
pola pengalaman-pengalaman yang berhubungan
dengan kerja sepanjang hidup seseorang
Pengalaman kerja menyangkut posisi, pengalaman
bekerja dan tugas.
6-3
Reni Rosari
FE UGM
Manajemen Karir
Karir tidak lagi dilihat sebagai kemajuan linear
ke atas (upward linear progression) tapi secara
terus menerus perlu dibuat dan diciptakan
kembali karena perubahan lingkungan kerja
Company’s
needs
Employee’s
long-term
interests
Human
resource
activities
6-4
Reni Rosari
FE UGM
Perencanaan &
Pengembangan Karir
Proses yang sengaja dibuat melalui mana seseorang
menjadi sadar akan atribut-atribut yang berkaitan
dengan karir personal (personal career-related
attributes) dan serangkaian panjang tahap-tahap yang
menyumbang pada pemenuhan karir dia
proses dimana seseorang menjadi peduli
dengan karir dan atributnya serta jenjang yang
harus dilalui untuk dicapainya
D
e
f
in
is
i
D
e
f
in
is
i
6-5
Reni Rosari
FE UGM
Perencanaan
karier
Jalur karier
Sasaran-
sasaran
karier
Pengembangan
karier
Umpan balik
6-6
Reni Rosari
FE UGM
Perencanaan & Pengembangan Karir
Perencanaan Karir
proses melalui mana seseorang memilih
sasaran karier, dan jalur ke sasaran tersebut
Pengembangan Karir
peningkatan-peningkatan pribadi yang
dilakukan seseorang untuk mencapai suatu
rencana karir
2
Reni Rosari
FE UGM
6-7
Reni Rosari
FE UGM
Career focus chart
6-8
Reni Rosari
FE UGM
SDM: Fokus Tradisional dan Fokus Pengembangan Karir
Menambah orientasi
pertumbuhan individual
Memberikan peluang
ketrampilan, informasi, an
sikap berhubungan dengan
jabatan
Pelatihan dan
Pengembangan
Menambah informasi
tentang minat, pilihan, dan
semacamnya dari individu
thd. data
Memberikan informasi jalur
karir
Menganalisis jabatan,
ketrampilan, tugas –
sekarang dan di masa yad
Memproyeksikan
kebutuhan
Menggunakan data statistik
Pengembangan
sumberdaya
manusia
FOKUS PENGEMBANGAN
KARIR
FOKUS TRADISIONAL
KEGIATAN
6-9
Reni Rosari
FE UGM
SDM: Fokus Tradisional dan Fokus Pengembangan Karir
• Menambah rencana
pengembangan dan
penetapan tujuan individual
• Menilai dan/atau
memberi imbalan
Penilaian kinerja
• Menambah kegiatan yg. tdk.
berhubungan dg. jabatan
untuk diberikan imbalan,
seperti posisi kepemimpinan
Memberikan imbalan
untuk waktu,
produktivitas, bakat,
dll.
Kompensasi
dan tunjangan
lain
• Mencocokkan individu dan
jabatan berdasarkan
sejumlah variabel termasuk
minat karir karyawan
Mencocokkan
kebutuhan organisasi
dengan individu yang
memenuhi syarat
Perekrutan dan
penempatan
FOKUS PENGEMBANGAN
KARIR
FOKUS TRADISIONAL
KEGIATAN
6-10
Reni Rosari
FE UGM
Sistem Perencanaan Karir
membantu karyawan, manajer, dan perusahaan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pengembangan karir
Perencanaan karir
proses melalui mana karyawan:
Menyadari minat, nilai, kekuatan, dan kelemahan mereka
Memperoleh informasi tentang peluang kerja dalam perusahaan
Mengidentifikasi tujuan karir
Menetapkan rencana tindakan untuk mencapai tujuan karir
Komponen sistem perencanaan karir meliputi self-assessment, reality
check, penentuan tujuan, dan rencana tindakan
6-11
Reni Rosari
FE UGM
Peran Individual dalam
Pengembangan Karir
Tiap-tiap orang harus bertanggung jawab
terhadap karir mereka sendiri:
Menilai keinginan/minat (interests),
Ketrampilan (skills) & nilai (values)
Mengambil langkah yang dibutuhkan untuk
mencapai karir yang diinginkan dan
menyenangkan
6-12
Reni Rosari
FE UGM
Peran Individual dalam
Pengembangan Karir
bertanggung jawab untuk karir mereka sendiri
mengetahui minat, ketrampilan dan nilai mereka sendiri
mengambil inisiatif untuk menanyakan umpan balik tentang
kekuatan dan kelemahan keahlian mereka dari manajer dan
rekan kerja
mencari informasi dan rencana karir
mengidentifikasi tahap pengembangan karir dan
pengembangan kebutuhan
memanfaatkan peluang pengembangan-peroleh
kesempatan belajar yang luas
berinteraksi dengan karyawan dari kelompok kerja lain baik
dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan
3
Reni Rosari
FE UGM
6-13
Reni Rosari
FE UGM
MEMBUAT PILIHAN KARIR
Ada tiga faktor utama yang menentukan pilihan karir seseorang:
Person-job-fit:
how well a particular job matces an individual’s skills,
interests, and values.
Holland’s Theory of Vocational Choice - teori yang menyatakan
bahwa orang akan berprestasi terbaik pada pekerjaan yang sesuai
dengan sifat dan kepribadian mereka
Self-concepts:
how well that specific job compares to their images of who
they are
Career Anchors – konsep diri pekerjaan seseorang berdasarkan pada
bakat, kemampuan, nilai, kebutuhan, dan motivasi yang mereka
persepsikan miliki – (1) technical or functional; (2) Managerial
competence, (3) Security and stability, (4) Creativity and
entrepreuneurship, (5) Autonomy and independence
Job opportunity
HOLLAND’S THEORY OF VOCATIONAL CHOICE
Accountant
Banker
Actuary
Performing systematic
manipulation of data or
information
Conventional
Dependable,
disciplined, orderly,
practical, efficient
Manager
Politician
Stockbroker
Leading others, achieving
goals through others in a
results-oriented environment
Enterprising
Confident, energetic,
assertive, high need
for power
Social worker
Counselor
Nurse
Serving or helping others;
working in teams
Social
Sociable, outgoing,
conscientious, need
for affection
Novelist
Advertising copy-writer
Sculptor
Creating new products or
ideas, especially in an
unstructured setting
Artistic
Creative, impulsive,
idealistic, intuitive,
emotional
Systems analyst
Dentist
Scientist
Discovering, collecting,
analyzing, and solving
problems
Investigative
Analytic, introverted,
reserved, precise,
curious
Auto mechanic
Assembly worker
Mechanical engineer
Working with hands,
machines, or tools, focus on
tangible results
Realistic
Practical, shy,
materialistic, stable
…and that you would be
successful in the following
occupations:
…which means that you would
like to work in the following
environments
…you are classified
into the following
Holland type
If you have the
following personality
traits
6-15
Reni Rosari
FE UGM
Peran Manajemen dalam
Pengembangan Karir
Manajemen harus menyediakan
kesempatan berkembang, umpan balik
feedback dan penilaian yang berorientasi
kepada karir (career-oriented appraisals)
6-16
Reni Rosari
FE UGM
Peran Manajer dalam
Pengembangan Karir
memberikan umpan balik kinerja yang tepat waktu
memberikan dukungan dan penilaian pengembangan
berpartisipasi dalam diskusi pengembangan karir
memberikan dukungan rencana pengembangan karyawan
Peranan Manajer dalam sistem perencanaan adalah sebagai:
Pelatih: mendengar, menjelaskan, menyelidiki, menyatakan
keprihatinan
Penilai: memberikan umpan balik, menyatakan standar,
menjelaskan tanggung jawab jabatan
Penasehat: menghasilkan pilihan, membantu menetapkan tujuan,
merekomendasi
Referall agent (agen rujukan): menautkan karyawan dengan
sumberdaya/orang, mengkonsultasikan rencana tindakan
6-17
Reni Rosari
FE UGM
Peran Perusahaan dalam
Pengembangan Karir
Komunikasikan misi, kebijakan dan prosedur
Berikan peluang pelatihan dan pengembangan
Berikan informasi karir dan program karir
Tawarkan satu keanekaragaman pilihan karir
Menyediakan sumberdaya yang diperlukan bagi kesuksesan
perencanaan karir
Sumberdaya meliputi: workshop karir, pusat atau sistem
informasi tentang karir, buku kerja perencanaan karir,
konsultasi karir, dan jalur karir.
- perlu memonitor sistem perencanaan karir untuk menjamin
bahwa manajer dan karyawan menggunakan sistem seperti
yang diinginkan dan untuk mengevaluasi apakah membantu
perusahaan dalam mencapai tujuan
6-18
Reni Rosari
FE UGM
Peran Perusahaan
Posting job openings
Formal education
Career-oriented
performance appraisals
Management
counseling
HR counseling
Retirement
preparation
Succession planning
Lateral development
Praktek-praktek manajemen karir termasuk:
4
Reni Rosari
FE UGM
6-19
Reni Rosari
FE UGM
Peran Perusahaan
Langkah-langkah yang diambil untuk karyawan baru
& potensial
Memberi realistic job previews
Menyediakan challenging 1
st
jobs
New employee mentoring
Planning workshop & software
6-20
Reni Rosari
FE UGM
Good Management
Menghindari reality
shock
Merencanakan job
rotation
Menyediakan mentoring
6-21
Reni Rosari
FE UGM
Workshops Karir
A planned learning event
Kegiatan workshop termasuk:
Self-assessment
Environmental assessment
An individual segment
Career planning
software
6-22
Reni Rosari
FE UGM
Manajemen Promosi &
Transfer
Keputusan-keputusan promosi atau
kenaikan posisis dengan tanggung
jawab lebih besar meliputu:
Apakah berdasar senioritas atau kompetensi?
Bagaimana kompetensi diukur?
Apakah akan dilakukan secara formal atau
informal?
Apakah arahnya vertikal, horizontal, atau yang
lain?
6-23
Reni Rosari
FE UGM
Manajemen Promosi untuk
Perempuan
EMPLOYERS
Take career interests
seriously
Make promotion process
fair
Flexible career tracks
EMPLOYEES
Learn, understand
the business
Be seen as capable
Find & use a mentor
Train yourself
Know what you want
6-24
Reni Rosari
FE UGM
Penanganan Transfer
A transfer: a lateral move to another job with no
change in salary or grade
Transferees are looking for:
Personal enrichment
Interesting jobs
Convenience
Better hours or location
Transfers should result in better productivity
5
Reni Rosari
FE UGM
6-25
Reni Rosari
FE UGM
Penanganan mutasi (transfer)
Alasan mutasi/transfer
Dampak mutasi/transfer terhadap
keluarga karyawan
Penanganan Transfer
6-26
Reni Rosari
FE UGM
Manajemen Karir & Komitmen
Answer:
Provide them with an opportunity to self-actualize,
develop & reach their potential in order to be
more marketable should they be let go
Question:
In these times of rapid change & mergers how do
you get the employees to keep the company’s best
interest at heart if the company doesn’t seem to or is
unable to care about what’s good for the employee?
6-27
Reni Rosari
FE UGM
Manajemen Karir & Komitmen
Penyediaan kegiatan-kegiatan
pengembangan
Penilaian berorientasi karir
Career records/job posting systems
6-28
Reni Rosari
FE UGM
Program
Pengembangan Karir
Program Pengembangan Karir termasuk:
Career planning seminars
Provide classes, counseling & tutoring
Offer workshops
Tuition reimbursement
6-29
Reni Rosari
FE UGM
Penilaian berorientasi karir
(Career-Oriented Appraisals)
Foster commitment
Indicates promotability and
developmental needs
6-30
Reni Rosari
FE UGM
6
Reni Rosari
FE UGM
6-31
Reni Rosari
FE UGM
6-32
Reni Rosari
FE UGM
Career-oriented Job
Placement
Lima tahapan yang digunakan secara rutin oleh
internal placement centers (IPC):
Conduct an internal, external, or combined search
Manager completes job description for the position
Recruiter posts current job opportunities
Interested employees apply for the position
Center coordinator assesses each applicant
6-33
Reni Rosari
FE UGM
Perlakuan Adil – Mengapa
memperlakukan karyawan
secara adil?
Powerful management tool
Knowledge-based company
Attitudes and behavior
Building trust
Can achieve goals jointly
6-34
Reni Rosari
FE UGM
Mengelola perlakuan adil
(Managing Fair Treatment)
Menciptakan lingkungan yang lebih baik
Employee’s assertiveness influences
supervisor’s fairness
Large organizations must work hard to set up
fair work procedures
Fair treatment reflects
underlying elements like
trust and respect
Fair treatment scale
6-35
Reni Rosari
FE UGM
Mengelola perlakuan adil
(Managing Fair Treatment)
Membangun komunikasi 2 arah
Use speak-up! programs
Opinion surveys
Top-down programs
6-36
Reni Rosari
FE UGM
Keadilan dalam Disiplin
Discipline: encouraging employees to
behave sensibly at work
Keadilan di sini berarti tiga hal:
Rules & regulations
A system of progressive penalties
An appeals process
7
Reni Rosari
FE UGM
6-37
Reni Rosari
FE UGM
Menekankan keadilan
dalam disiplin
Evidence supports wrongdoing
Due process rights protected
Warn first
Relevancy
Investigate fairly and adequately
Substantial evidence of misconduct
Beberapa petunjuk -
6-38
Reni Rosari
FE UGM
Menekankan keadilan
dalam disiplin(Cont.)
Evenhanded application
Penalty matches offense and history
Right to counsel
Maintain dignity
Burden of proof
Get the facts and be cool
6-39
Reni Rosari
FE UGM
Mempertimbangkan disiplin
tanpa hukuman
Non-punitive guidelines for recurring event:
Oral reminder
Issue formal written reminder & include
in file
Give paid one-day “decision-making
leave”
If no further incidents occur, purge their
file
6-40
Reni Rosari
FE UGM
Mengelola
Privacy Karyawan
About 75% of U.S. firms now record
and review some employee
communications
Electronic eavesdropping is legal - to
a point
6-41
Reni Rosari
FE UGM
Anda dipecat!
Dismissal is drastic – be careful!
Terminate at will
6-42
Reni Rosari
FE UGM
Alasan Pemecatan
Perusahaan memecat karyawan dengan 4 alasan:
unsatisfactory performance, misconduct, lack of
qualifications for the job, & changed requirements
Stealing
Chronic
lateness
Disregard
boss’s
authority
Refuse to
obey
Defying
company policy
Poor
work
quality
Publicly
criticize
boss
Disrespectful
Mutiny
Name that Grounds
Name that Grounds
8
Reni Rosari
FE UGM
6-43
Reni Rosari
FE UGM
Security Measures to
Take After a Dismissal
Use a checklist to ensure all company
property is returned
Walk employees out of the offices
Disable passwords & accounts
Have formal rules for return of portable
equipment like laptops & handhelds
6-44
Reni Rosari
FE UGM
Apa yang ditanyakan
sebelum pemecatan?
Written agreements?
Contracts?
Defamation (fitnah)
claims?
Discrimination?
Worker’s compensation?
Rules communicated?
Chance to explain or
correct?
Monies paid?
COBRA explained?
Reference response?
Reviewed file?
“Buy-out” considered?
6-45
Reni Rosari
FE UGM
Petunjuk Interview
Pemberhentian
Plan interview carefully
Get to the point – skip the small talk
Describe situation briefly as to why person is
being let go
Listen as person begin talking freely & calmly
about reasons for the termination
Review all elements of severance package
Identify subsequent steps employee will take
6-46
Reni Rosari
FE UGM
Outplacement
Outplacement counseling A systematic
process by which a terminated person is
trained and counseled in the techniques
of self-appraisal and securing a new
position
6-47
Reni Rosari
FE UGM
Exit Interviews
Exit interview questions to ask:
Why did you join the company?
Why did you decide to leave?
Was the job presented correctly & honestly?
Were your expectations met?
What was the workplace environment like?
Supervisor’s management style like?
Were there any special problem areas?
6-48
Reni Rosari
FE UGM
Bumping/Layoff
Procedures
Seniority:
Usually ultimately determines who will work
Can give way to merit or ability
Is usually based on the date employee joined
Is usually company-wide: an employee in one
job can displace another elsewhere, if the
senior person can do the job without further
training
9
Reni Rosari
FE UGM
6-49
Reni Rosari
FE UGM
Layoff
Alternatives
Voluntary reduction in pay
Voluntary time off
Rings of defense – the deliberate use of
temp or contract hires so that they can be
laid off rather than permanent hires
6-50
Reni Rosari
FE UGM
Adjusting to Downsizings
Guidelines for implementing a reduction
of force:
Identify objectives and constraints
Form a downsizing team
Address legal issues
Plan post-implementation actions
Address security concerns
6-51
Reni Rosari
FE UGM
Pensiun
Retirement for many employees is bittersweet
Pre-retirement counseling practices:
0%
20%
40%
60%
80%
100%
SSA Discussion
Leisure Time
Financial
Health
Psychological
Second Careers
% firms
practices