Sunday 8 July 2012

BOSS

PARFUM ORDER

Tuesday 24 April 2012

Tuesday 13 October 2009

PERASAAN DAN EMOSI


Perasaan (feeling) dapat mempunyai dua arti.

Di tinjau secara fisiologis, perasaan berarti penginderaan, yang merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan kontak langsung dengan dunia luar
.
Dalam arti psikologis, perasaan mempunyai fungsi nilai, yaitu penilaian terhadap suatu hal. Makna penilaian ini tampak misalnya nampak dalam ungkapan sebagai berikut ;’ saya rasa nanti sore hari akan hujan “. Ungkapan tersebut berarti bahwa menurut penilaian saya, nanti sore hari akan hujan.
Emosi di lain pihak mempunyai arti yang agak berbeda. Di dalam pengertian emosi sudah terkandung unsur perasaan yang mendalam (intense). Perasaan emosi sendiri berasal dari kata “emotus” atau “emovere” yang artinya mencerca (to strip up) yaitu sesuatu yang mendororng sesuatu. Misalnya emosi gembira mendorong perubahan suasana hati yang menyebabkan orang itu tertawa. Marah, di lain pihak merupakan suasana hati untuk menyerang atau mencerca sesuatu.

Max Scheler (dalam As’ad, 1983) membagi perasaan dalam 4 golongan, yaitu;
1. Perasaan penginderaan yaitu perasaan yang berhubungan erat dengan penginderaan, misalnya; rasa panas, dingin, sakit.
2. Perasaan vital, yaitu perasaan yang dialami berhubungan dengan keadaan tubuh, mosalnya rasa lesu, segar
3. Perasaan psikis yaitu perasaan yang menyebabkan perubahan-perubahan psikis , misalnya rasa senang, sedih.
4. Perasaan pribadi, yaitu perasaan yang di alami secara pribadi, misalnya perasaan terasing.

W. Stern membagi perasaan serbagai berikut;
1 Perasaan yang bersangkutan dengan masa kini, misalnya; perasaan senang yang diperlihatkan pada masa sekarang dalam berhubungan dengan rangsang-rangsang yang di alami pada waktu sekarang juga.
2 Perasaan yang berhubungan dengan masa lampau, misalnya perasaan senang yang timbul pada waktu sekarang yang ditimbulkan oleh suatu peristiwa dimasa lampau.
3 Perasaan yang bersangkutan dengan masa yang akan datang, misalnya perasaan senang sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang akan datang.

W. Wundt juga mengadakan pembagian perasaan sebagai verikut:
1. Lust-Unlust, yaitu perasaan yang menyenangkan dn tidak menyeangkan
2. Erregung-Beuhigung, yaitu perasaan menggelora dan tenteram
3. Spannung dan Losung, yaitu perasaan perasaan tegang dan perasaan lega.



Ciri-ciri perasaan diungkapkan oleh E. B. Titchener sebagi berikut:
1. Perasaan dapat dilihat intensitasnya, yaitu kuat dan lemahnya perasaan itu, misaknya perasaan jengkel sekali, agak jengkel, sangat gembira, sedikit gembira dan sebagainya
2. Perasaan dapat dilihat kualitasnya, sehingga kita dapat membedakan perasaan sedih dan gembira, kecewa, takut dan sebagainya.
3. Perasaan menghinggapi seseorang untuk suatu jangka waktu tertentu (duration). Ada perasaan-perasaan yang sebentar menghilang, tetapi ada pula perasaan-perasaan yang bertahan lama. Suatu perasaan yang sulit dihilangkan disebut perseverasi


Suatu fungsi psikis, seperti halnya emosi, selain diperoleh sejak lahir, juga dipengaruhi oleh lingkungan, jadi merupakan suatu yang berkembang.
J. B. Watson menyatakn bahwa manusia mempunyai 3 emosi dasar, yaitu;
1. Fear yang nantinya bisa berkembang menjadi anxiety (kecemasan)
2. Rage yang berkembang antara lain menjadi anger (marah)
3. Love yang akan menjadi simpati.

Emosi dinjau dari teori psikoanalisa dapat dijelaskan secara berbeda pula. Ada dua hal yang mendasari uraian mengenai emosi menurut psikianalisa.
1. Naluri kelamin (sexual instinct) yang oleh Freud disebut sebagai libido. Libido merupakan motif utama dan fundamental, yang menjadi tenaga pendorong pada bayi-bayi yang baru lahir. Pada bayi dan anak kecil yang mendominasi tinkah laku mereka adalah prinsip kesenangan (pleasure principle) mereka mencari kesenangan dengan mengurangi ketegangan-ketegangan disekitar daerah erogen.
2. Naluri tedapat pada Ego yang merupakan lawan dari libido. Ia menganut prinsip kenyataan (reality principle) karena ia mengawasi dan menguasai libido dalam batas-batas yang dapat diterima oleh lingkungan. Di lain pihak, Ego juga berusaha memuaskan libidonya. Prinsip kenyataan ini terdapat pada orang-orang yang sudah lebih.dewasa
Macam-macam anxiety (kecemasan) menurut Freud
1. Objective anxiety
Timbu akibat lemahnya Ego terhadap Id. Objective anxiety yang pertama (primer) adalah trauma kelahiran (birth trauma).
2. Neurotic anxiety
Timbul dari objective anxiety. Khusus anvxiety ini timbul karena perasaan takut akan akibat-akibat yang mungkin timbul bilamana tuntutan-tuntutan libido dipenuhi terlebih lagi kalau akibat-akibat itu punya arti social.
Neurotic anxiety dapat empunyai dua bentuk
a. Free Floating anxiety
Keadaan kecemasan karena individu merasa takut menghadapi akibat yang buruk dalam situasi yang tidak menentu.
b. Phobia
Di sini objek yang ditakuti jelas, sekalipun alasan-alasannya tidak jelas.

3. Moral anxiety
Timbul akibat lemahnya Ego terghadao Super-Ego . Moral anxiety bersumber pada lingkungan dengan kata lain moral anxiety timbul karena perasaan takut menghadapi hukuman dari orang tua atau masyarakat.