Wednesday 6 February 2008

motivasi

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi dalam Pengambilan Keputusan Pembelian HP

I. PENDAHULUAN

Pada saat ini banyak sekali kemajuan – kemajuan yang dialami terutama dalam bidang teknologi. Pada perusahaan – perusahaan yang memproduksi barang, kualitas sangat berpengaruh dalam proses penjualan. Disamping itu, konsumen juga dipengaruhi oleh beberapa aspek dalam penagambilan keputusan untuk membeli suatu barang, terutama untuk produk Handphone yang sedang digemari oleh masyarakat.

Egan ( dalam Moordiningsih, 2000 ) menyatakan pengambilan keputusan adalahkegiatan – kegiatan internal ( mental ) dalam melakukan pilihan dari beberapa alternatif pilihan.pengambilan keputusan dalam pengertian yang lebih lengkap mencakup pula penerapan atau konsekuensi secara nyata dari keputusan yang diambil.

Proses pengambilan keputusan ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari – hari. Individu dihadapkan pada dua alternatif pilihan, dimana ia harus menentukan kecenderungan sikap atau prilaku yang akan diambil. Berbagai proses psikologis yang menyangkut aspek perasaan, pikiran maupun pengalaman individu terlibat dalam pengambilan keputusan. Dari sisi psikis bukanlah suatu hal mudahbagi seseorang untuk memutuskan suatu hal yang menyangkut dirinya sendiri.

Dalam pengambilan keputusan tersebut dibutuhkan suatu sikap yang mendorong seseorang untuk melakukannya. Dalam hal ini, motivasi sangatlah berpengaruh. Faried ( dalam Rosana Dewi Yunita, 2000 ) menyatakan motivasi sebagai suatu dorongan dalam hati dan terjadi ketika hati telah tertembus oleh hidayat oleh Tuhan. Sedangkan menurut Wexley & Yulk ( dalam Rosana Dewi Yunita, 2000 ) menyatakan bahwa motivasi adalah proses yang olehnya prilaku didorong dan diarahkan.

ROBBINS (2001) mendefinisikan pengambilan keputusan terjadi sebagai suatu reaksi terhadap suatu masalah. Ada suatu penyimpangan antara dewasa ini dengan kedaan yang diinginkan, yang menuntut pertimbangan arah tindakan alternatif. Setiap keputusan menunntut penafsiran dan evaluasi terhadap informasi. Lazimnya data diterima dari berbagai sumber dan kemudian disaring, diproses dan ditafsirkan.

Lebih spesifik menurut Robbins (2001) pengambilan keputusan rasional mempunyai arti membuat pilihan memaksimalkan nilai yang konsisten dalam batas-batas tertentu yang bertujuan memaksimalkan atau mengoptimalkan hasil (outcome)

Ada 6 langkah model dalam pengambilan keputusan rasional menurut Robbins:

1. Tetapkan masalah

2. Identifikasi kriteria keputusan

3. Alokasikan bobot pada kriteria

4. Kembangkan alternatif

5. Evaluasilah alternatif

6. Pilih alternative terbaik

Dill (dalam Islamy 2002) mendefinisikan suatu keputusan adalah suatu pilihan terhadap pelbagai alternative. Suatu proses dalam dimana pilihan-pilihan dibuat untuk mengubah ( atau tidak mengubah ) suatu kondisi yang ada, memilih serangkaian tindakan yang paling tepat untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan dan untuk mengurangi resiko-resiko, ketidakpastian dan pengurangan sumber-sumber dalam rangka mengejar tujuan.

Oleh karena itu pembuatan keputusan merupakan penentuan serangkaian tindakan ( a course of action ), maka proses pembuatan keputusan dilakukan terus menerus dan tidak mengenal berhenti.

Kesimpulan dari penagambilan keputusan adalah saat dimana ketika seseorang dengan berpikir rasional, memilih dan memutuskan atas beberapa pilihan yang diharapkan atau suatu peristiwaw yang dihadapi.


Belakangan ini, produk yang sangat melonjak dan menjadi pusat perhatian masyarakat dalah handphone. Sering terjadi fenomena – fenomena tentang pembelian produk ini, dengan semakin banyaknya produk ini berada di pasaran. Dari sinilah peneliti berangakat untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dominan berperan dalam pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian handphone.

II. LANDASAN TEORI

Banyak sekali definisi tentang motivasi. Menurut Carlson ( dalam Rosana Dewi Yunita, 2000 ), motivasi memiliki aspek yang berasal dari sejumlah alasan atas ketidakkonsistenan prilaku, motivasi mengacu pada sebuaj “driving force” yang menggerakan kita pada kegiatan/ aksi tertentu namun lebih akurat apabila motivasi bukanlah sebuah force/ tenaga melainkan sebagai efek prilaku dari rangsangan keinginandan keenganan serta rangsangan diskriminasi yang telah diasosiasikan dengan hal tersebut di masa lampau.

Teori motivasi mulai berkembang pesat sejak tahun 1950-an dengan tahap pembentukan konsep tentang motivasi dan teori-teori dasar. McClelland’s Theory of need oleh David McClelland ( dalam Rosana Dewi Yunita,2000 ), memfokuskan pada tiga kebutuhan penting yang didefinisikan sebagai berikut ;

1. Need for Achivement

Adalah dorongan untuk mengungguli, pencapaian tertentu.

2. Need for Power

Adalah kebutu7han untuk membuat orang lain berprilaku sejalan atau mereka tidak akan berprilaku sebaliknya.

3. Need for Affiliation

Adalah keinginan untuk bersahabat dan hubungan/ keterkaitan interpersonal yang dekat.

Gelatt ( dalam Egan 1990 ) menyatakan bahwa ada tiga langkah dalam pengambilan keputusan yaitu pengumpulan informasi, melakukan analisis dan membuat pilihan. Tversky dan Kahneman ( dalam Solso, 1988 ) membuat definisi tentang rancangan keputusan yaitu konsep-konsep dari pembuatan keputusan meliputi tindakan-tindakan, hasil dan berbagai kemungkinan yang timbul dari sebuah pilihan. Rancangan ini dibuat oleh seseorang untuk membuat keputusan yang dikendalikan oleh formulasi masalah yang dihadapi maupun norma, kebiasaan dan karakteristik pribadi seseorang.

Menurut Egan ( dalam Moordiningsih,2000 ) para pengambilan keputusan kadang-kadang melakukan tindakan sebagai berikut ;

1. Melewati beberapa pertimbangan untuk dianalisis dan segera mengambil pilihan

2. Pura-pura melakukan analisis karena kriteria untuk mengambila keputusan belum diketahui

3. Menghindar atau berlambat-lambat dalam mengambil keputusan untuk mengalihkan tanggung jawab.

4. Panik dan terburu-buru

5. Dikuasai oleh sesuatu yang tampaknya bena, tindakan dan situasi yang menonjol atau tekanan pihak lain yang dominan

6. Keputusan yang diambil dilakukan setengah hati.

7. Menentukan pilihan namun tidak disertai tindakan.

8. Tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan keputusan yang diambil.

Pengertian telepon

Dengan adanya telepon sebagai sarana komunikasi, penyampaian informasi dari suatu pihak kepihak lainnya semakin efektif dan efesien. Telepon berasal dari kata tele yang berarti jauh dan phone yang artinya suara berhubungan. Telepon yaitu penyampaian informasi dari suatu pihak kepihak lainnya dari jarak jauh, baik dalam lingkungan sendiri maupun keluar kantor. Alat yang pergunakan untuk penyampaian dan sekaligus berfungsi untuk mendengarkan suara atau pembicaraan disebut pesawat telepon. Sedangkan penyampaian isnformasi dari jarak jauh dengan mempergunkan pesawat telepon sering disebut dengan istilah telephoning atau peneleponan. Saat ini, penggunaan telepon sabagai sarana komunikasi sangatlah penting terutama bagi para pengusaha. Sebab pembicaraan lewat telepon dapat diartikan pula sebagai pembicaraan langsung tatap muka dan dapat mewakili diri pribadi atau yang lainya.

http://media.diknas.go.id/media/document/4743.pdf

III. METODELOGI PENELITIAN