Wednesday, 19 March 2008

ngawur

  1. TEORI

Nature of Conflict

à Konflik berasal dari ketidaksamaan tujuan ataumetode yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan.

à Konflik mungkin bisa lebih sulit diselesaikan tetapi tetap harus diselesaikan.

à Dalam organisasi dimanapun, konflik tentang perbedaan kepentingan tidak bisa di hindari.

à Pengetahuan dan kepaham atas konflik dan metode untuk menyelesaikan sangat penting.

Level of Konflik

Intrapersonal konflik

- Konflik bisa muncul antar karyawan, perorangan dan group, dam antar organisasi

- Meski aebagian besarrole konflik ( perbedaan tujuan ) ketika seorang supervisor menyalurkan sebuah tujuan yang masih ber-konflik kepada katyawannya, hal ini sangat mungkin. Intrapersonal konflik muncul karena peran berkompetisi yang daimbil.

Interpersonal Konflik

- Merupakan masalah yang serius untuk kebanyakan orang karena sangat mempengaruhi emosi seseorang. Ada kebutuhan untuk melindungi image diri dan kehormatan.

- Ketika konsep diri ini terancam, kekacauan yang serius muncul dan hubungan kerja memburuk. Kadang – kadang menjadi perselisihan antara 2 orang.

- Konflik berasal dari miskomunikasi / perbedaan persepsi.

Intergroup Konflik

- Konflik antar organisasi

- Satu orang ingin menjatuhkan yang lain, berkuasa dan meningkatkan image.

- Konflik disebabkan perbedaan pandangan, kesetiaan kelompok, dan kompetisi.

- Intergroup ini akan muncul walaupun sumbernya terbatas.

- Konflik bisa dibentuk

- Konflik bisa memberikan klue yang merupakan masalah kritis antara 2 orang yang harus diselesaikan daripada menbiarkannya

- Intergroup konflik muncul à memotivasi 2 organisasi berkembang untuk menyelesaikannya à memindahkan hubungan kedalam keseimbangan baru.

Sources of conflict ( sumber konflik )

à Organizational Change ( perubahan organisasi )

- Ingin sukses à Berubah arah tujuan

- Sebab à Tehnologi, politik, sosialèmeningkatkan pemasaran dalam menghadapi ekonomi global.

à Perselisihan Personal

- Konsep perbedaan individu adalah dasar dari sifat organisasi. Tidak semua orang berpikir, merasa, terlihat dan bersikap sama.

- Meski perbedaan personality bisa menyebabkan konflik, mereka juga merupakan sumber yang kreatif dalam menyelesaikan masalah

- Karyawan harus menerima, merespek dan belajar bagaimana menggunkan perbedaan tersebutdalam berkembang.

à Perbedaan Kepercayaan

- Setiap orang mempunyai perbedaan kepercayaan yang menuntut mereka kearah yang berbeda. Ini bisa sangat sulit diselesaikan, karena mereka sangat obyektif daripada ketidaksetujuan atas produk yang lain, level inventaris / tujuan promosi.

à Status yang Terancam

- Status sosial seseorang dalam suatu kelompok sangat , jika satu status terancam “ Face saving “ menjadi kekuatan yang memaksa seseorang berysaha me- maintain image yang diinginkan.

à Persepsi yang Bertentangan

- Orang mempunyai pandangan yang berbeda karena pengalaman dan harapan yang berbeda. Mereka merasa pendapatnya harus sama dengan yang lain.

- Kadang mereka lupa bahwa orang bisa mempunyai persepsi yang berbeda terhadap satu obyek yang sama.

Effects of Conflict

à Keuntungan : Orang di pacu untuk meningkatkan diri untuk mencapai hasil yang lebih baik ( lebih kreatif )

à Kelemahan :

- Kerjasama bisa rusak ( tidak ada saling percaya )

- Level stres meningkat.

- Motivasi kerja menurun

Model of Conflict

a. Conflict Outcome

1. Lose – Lose à Tidak ada yang di untungkan

2. Lose – Win à Situasi dimana salah satu orang ( A ) dianggap kalah dan yang lain di anggap menang ( B )

3. Win – Lose à Situasi sebaliknya dari yang diatas.

4. Win – Win à Situasi dimana 2 orang tersebut menyadari bahwa mereka berada di posisi yang lebih dibandingkan dengan pada saat awal konflik dimulai.

b. Participant Intentions

Hasil konflik adalah hasil akhir dari intensitas keterlibatan sepert stategi mereka.

c. Resolution Strategies

Intenstion membantu seseorang untuk memilih strategi yang akan mereka gunakan dalam memecahkan konflik. Ada 4 pendekatan :

1. Avoiding à Menjauhkan diri baik secara fisik maupun mental dari konflik

2. Smoothing à Mengakomodasi kepentingan / menjembatani

3. Forcing à Menggunakan taktik kekuatan untu menang.

4. Konfronting à Menghadapi konflik secara langsung dan berusaha mencapai resolusi yang memuaskan.

  1. PEMBAHASAN

Resolusi strategi dari masalah ini, karena merupakan Conflict Outcome , kami menggunakan Resolusi strategi ”confronting” à Win – Win. Dengan alasan ketika orang mendapat suatu kemenangan, mereka akan cenderung merasa puas. Dengan demikian tidak ada yang dirugikan, kedua belah pihak mendapatkan kemenangan. Hal ini akan meredakan konflik antar mereka. Survey harus teliti dalam malakukan observasi, dan mungkin jika memang tidak memenuhi syarat, bisa di ajukan persyaratan yang lebih agar perusahaan tidak di rugikan oleh konsumen. Atau bisa dengan di jamin oleh marketing yang membawanya. Dengan demikian, survey akan lebih percaya pada konsumen tersebut. Cara ini akan membuat senua pihak puas. Selain perusahaan yang untung dengan mendapat konsumen, merketing juga merasa menang karena dapat mengejar target mereka, demikian juga dengan konsumen yang dapat mengambil barang kredit mereka.

Resolution Strategi Probable outcome

Avoidance Lose – Lose

Smothing Lose – Win

Forcing Win – Lose

Confronting Win – Win

  1. KASUS

PT. Bintang Utama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Electronic dan Furniture Distributor yang telah memiliki beberapa cabang di beberapa kota. Di Salatiga perusahaan ini berkantor di jl. Taman Pahlawan 63 Salatiga. Mereka memberi kredit harian untuk para konsumennya. Di perusahan ini terdapat banyak karyawan marketing yang siste gajunya dengan mendapat 7 % dari total hasil penjulan mereka. Dan jika memenuhi target, mereka akan mendapat bonus bulanan sesuai persentasi dari target mereka. Tapi kebanyakan konflik yang muncul di perusahaan ini adalah antara karyawan bagian marketing dengan bagian survey. Karyawan marketing merasa sangat sulit jika ingin mendapatkan ACC barang dari survey, dengan alasan konsumen tidak memenuhi syarat. Padahal perusahaan ini memberi persyaratan kepada konsumen hanya dengan foto copy KTP. Di sisi lain, para marketing ingin mengejar target untuk mendapatkan bonus bulanan. Bahkan dengan sulitnya ACC dari survey, para konsumen yang dengan sungguh – sungguh ingin mengambil barang merasa sangat jengkel. Hal ini akan membuat para konsumen tidak puas dengan kinerja para karyawan perusahaan ini. Bahkan akan mengurangi kepercayaan mereka terhadap perusahaan.

No comments: